KARAKTERISASI
THERMAL ALUMUNIUM FOIL SEBAGAI PERSIAPAN PENGOLAHAN LIMBAH SECARA INSENERASI
Di
susun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Matakuliah Sanitasi dan Pengolahan
Limbah
Oleh:
Yan
Abdi Nugroho ( 105100504111003 )
PROGRAM
STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
JURUSAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
MALANG
2012
A. Pengertian
Insenerasi
Insenerasi
merupakan suatu proses pengolahan limbah produk yang menggunakan panas untuk
membakar bahan-bahan terutama yang organik. Proses insenerasi ini dapat
mengurangi limbah dalam jumlah yang banyak yaitu sekitar 95 - 96 %. Dalam
kesempatan ini kami membahas tentang pengolahan limbah produk Alumunium foil
dengan menggunakan Insenerasi. Dalam percobaan ini metode penelitian yang
digunakan yaitu intrumentasi TGA (Thermal Gravimetric Analyser) dengan pemanasan
diprogramkan dari 30 sampai 800°C. Untuk meningkatkan kualitas penelitian, dilakukan
juga pengamatan pembakaran komponen limbah terbakar seperti, kertas, kain dan karton.
Hasil yang didapatkan adalah Gambaran tidak adanya perubahan berat bahan sampai
pemanasan bertemperatur 800°C. Hasil tersebut dapat dipakai sebagai batasan keberadaan
aluminium foil sebagai komponen limbah untuk proses insenerasi.
B. Pengertian
dan Fungsi dari Alumunium Foil.
Alumunium foil
merupakan bahan anorganik yang biasanya digunakan sebagai bahan packaging, hal
ini disebabkan karena alumunium foil memiliki fungsi ganda yaitu tidak tembus
sinar dan udara, selain itu juga harganya yang relatif murah dan mudah
pemakaiannya, sehingga lebih diunggulkan dari pada plastik dan kertas.
C. Proses
Insenerasi Pada Alumunium Foil
Untuk
percobaan dipakai bahan alumunium foil yang tidak aktif dan didapatkan
dipasaran umum. Sampel dibuat dengan memotong lembaran aluminium foil dengan
ukuran 0,5 X 0,5 cm dan ditimbang dengan neraca analitis buatan Mettler.
Sebagai bahan pembanding, dipakai potongan kertas, karton dan kain dengan
ukuran sarna yaitu 0,5 X 0,5 cm dan masing-masing ditimbang. Hasil preparasi
berat sampel dapat dilihat pada Tabel.1. Kemudian masing-masing jenis sampel
dimasukkan ke dalam krus alumina untuk diuji perubahan beratnya pada berbagai
perubahan teroperatur.
Percobaan
ini dilakukan dengan instrumen TGA (thermogravimetric analyser) tipe MAC-SOD
buatan LECO. Peralatan tersebut berupa sebuah tungku listrik yang dilengkapi
dengan timbangan mikro analitis dengan sensitivitas 1 µg dan beroperasi
otomatik. Untuk mencatat perubahan besaran parameter pengujian, berupa temperatur,
berat dan waktu pemanasan, sistem tersebut dihubungkan dengan sebuah komputer
pengolah data. Pelaksanaan pengujian thermal dilakukan dengan cara menempatkan
setiap krus isi sampel diatas meja putar yang ada di dalam tungku. Selanjutnya
dilakukan pengisian data berat awal (input data) untuk masing-masing sampel
(Tabel 1) ke sistem komputer. Kondisi di dalam rauangan tungku dibuat
bersuasana udara dengan mengalirkan udara kering (dry air) dari tabung dengan
kecepatan pengaliran 10 ml/menit. Program pengoperasian tungku yang berupa
kecepatan pemanasan, range temperature dan pendinginan dilakukan dengan melalui
input komputer.
Keterangan :
1. Tungku listrik
2. Meja putar
3. Krus sam pel
4. Timbangan
5. Komputer
6. Flowmeter
7. Udara kering
A. Hasil
dan Pembahasan
Pada percobaan
pembakaran dengan sampel alumunium foil sebagai bahan simulasi media filter dan
dibandingkan dengan simulasi limbah terbakar berupa kertas, karton dan kain
didapatkan thermograph hubungan antara penurunan berat, temperatur dan waktu
pemanasan seperti kurva yang direkam komputer seperti Gambar 2.
Perbandinga
faktor pengabuan untuk ketiga bahan tersebut, kain : kertas : larton adalah 80
: 90 : 100 Hal tersebut sangat berbeda dengan aluminium foil, dimana kurva (dW/dQ)
dari T kamar sampai 800 °C tetap konstan, berarti alumunium foil tidak
mengalami perubahan berat selama pemanasan sampai 800 °C. Alumunium foil tidak
efisien diolah dengan proses insenerasi. Untuk menanggulangi terikutnya bahan
alumunium foil kedalam umpan insenerasi, maka batasan ukuran dan bentuk bahan
alumunium harus kecil, sehingga mudah dikeluarkan bersama abu hasil pembakaran
limbah terbakar. Kendala pengeluaran abu yang sering timbul adalah terjadinya
arang sebagai dampak proses yang tidak sempurna.
A. Kesimpulan
Pengujian
pembakaran limbah padat dengan instrumen thermal gravimetric analyser (TGA)
perlu dilakukan terlebih dahulu, yaitu untuk mendapatkan Gambaran proses yang
akan terjadi di tungku. Temperatur dan interval waktu pengumpanan limbah
sebagai parameter proses, besarannya dapat ditentukan dari hasil uji
pembakaran. Kendala proses insenerasi karenan adanya aluminium foil sebagai
matrik limbah umpan dapat ditanggulangi dengan perlakuan awal sortir ukuran.
Diharapkan semua bentuk atau ukuran limbah umpan lebih kecil dari ukuran baki
(tray) pemanas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar