Minggu, 10 Juni 2012

Tugas Sanitasi dan Pengolahan Limbah . . .


KARAKTERISASI THERMAL ALUMUNIUM FOIL SEBAGAI PERSIAPAN PENGOLAHAN LIMBAH SECARA INSENERASI






Di susun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Matakuliah Sanitasi dan Pengolahan Limbah
Oleh:
Yan Abdi Nugroho ( 105100504111003 )
 




PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012



A.    Pengertian Insenerasi
Insenerasi merupakan suatu proses pengolahan limbah produk yang menggunakan panas untuk membakar bahan-bahan terutama yang organik. Proses insenerasi ini dapat mengurangi limbah dalam jumlah yang banyak yaitu sekitar 95 - 96 %. Dalam kesempatan ini kami membahas tentang pengolahan limbah produk Alumunium foil dengan menggunakan Insenerasi. Dalam percobaan ini metode penelitian yang digunakan yaitu intrumentasi TGA (Thermal Gravimetric Analyser) dengan pemanasan diprogramkan dari 30 sampai 800°C. Untuk meningkatkan kualitas penelitian, dilakukan juga pengamatan pembakaran komponen limbah terbakar seperti, kertas, kain dan karton. Hasil yang didapatkan adalah Gambaran tidak adanya perubahan berat bahan sampai pemanasan bertemperatur 800°C. Hasil tersebut dapat dipakai sebagai batasan keberadaan aluminium foil sebagai komponen limbah untuk proses insenerasi.
B.     Pengertian dan Fungsi dari Alumunium Foil.
Alumunium foil merupakan bahan anorganik yang biasanya digunakan sebagai bahan packaging, hal ini disebabkan karena alumunium foil memiliki fungsi ganda yaitu tidak tembus sinar dan udara, selain itu juga harganya yang relatif murah dan mudah pemakaiannya, sehingga lebih diunggulkan dari pada plastik dan kertas.
C.     Proses Insenerasi Pada Alumunium Foil
Untuk percobaan dipakai bahan alumunium foil yang tidak aktif dan didapatkan dipasaran umum. Sampel dibuat dengan memotong lembaran aluminium foil dengan ukuran 0,5 X 0,5 cm dan ditimbang dengan neraca analitis buatan Mettler. Sebagai bahan pembanding, dipakai potongan kertas, karton dan kain dengan ukuran sarna yaitu 0,5 X 0,5 cm dan masing-masing ditimbang. Hasil preparasi berat sampel dapat dilihat pada Tabel.1. Kemudian masing-masing jenis sampel dimasukkan ke dalam krus alumina untuk diuji perubahan beratnya pada berbagai perubahan teroperatur.



 
Percobaan ini dilakukan dengan instrumen TGA (thermogravimetric analyser) tipe MAC-SOD buatan LECO. Peralatan tersebut berupa sebuah tungku listrik yang dilengkapi dengan timbangan mikro analitis dengan sensitivitas 1 µg dan beroperasi otomatik. Untuk mencatat perubahan besaran parameter pengujian, berupa temperatur, berat dan waktu pemanasan, sistem tersebut dihubungkan dengan sebuah komputer pengolah data. Pelaksanaan pengujian thermal dilakukan dengan cara menempatkan setiap krus isi sampel diatas meja putar yang ada di dalam tungku. Selanjutnya dilakukan pengisian data berat awal (input data) untuk masing-masing sampel (Tabel 1) ke sistem komputer. Kondisi di dalam rauangan tungku dibuat bersuasana udara dengan mengalirkan udara kering (dry air) dari tabung dengan kecepatan pengaliran 10 ml/menit. Program pengoperasian tungku yang berupa kecepatan pemanasan, range temperature dan pendinginan dilakukan dengan melalui input komputer.



Keterangan :
1. Tungku listrik
2. Meja putar
3. Krus sam pel
4. Timbangan
5. Komputer
6. Flowmeter
7. Udara kering

A.    Hasil dan Pembahasan
Pada percobaan pembakaran dengan sampel alumunium foil sebagai bahan simulasi media filter dan dibandingkan dengan simulasi limbah terbakar berupa kertas, karton dan kain didapatkan thermograph hubungan antara penurunan berat, temperatur dan waktu pemanasan seperti kurva yang direkam komputer seperti Gambar 2.
 


Perbandinga faktor pengabuan untuk ketiga bahan tersebut, kain : kertas : larton adalah 80 : 90 : 100 Hal tersebut sangat berbeda dengan aluminium foil, dimana kurva (dW/dQ) dari T kamar sampai 800 °C tetap konstan, berarti alumunium foil tidak mengalami perubahan berat selama pemanasan sampai 800 °C. Alumunium foil tidak efisien diolah dengan proses insenerasi. Untuk menanggulangi terikutnya bahan alumunium foil kedalam umpan insenerasi, maka batasan ukuran dan bentuk bahan alumunium harus kecil, sehingga mudah dikeluarkan bersama abu hasil pembakaran limbah terbakar. Kendala pengeluaran abu yang sering timbul adalah terjadinya arang sebagai dampak proses yang tidak sempurna.
A.    Kesimpulan
Pengujian pembakaran limbah padat dengan instrumen thermal gravimetric analyser (TGA) perlu dilakukan terlebih dahulu, yaitu untuk mendapatkan Gambaran proses yang akan terjadi di tungku. Temperatur dan interval waktu pengumpanan limbah sebagai parameter proses, besarannya dapat ditentukan dari hasil uji pembakaran. Kendala proses insenerasi karenan adanya aluminium foil sebagai matrik limbah umpan dapat ditanggulangi dengan perlakuan awal sortir ukuran. Diharapkan semua bentuk atau ukuran limbah umpan lebih kecil dari ukuran baki (tray) pemanas.
 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar