Keadaan gizi lebih dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan, antara lain : tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, kegemukan (obesitas), sulit buang air besar (sembelit), kanker lambung, bisul-bisul pada usus, gangguan pada ginjal, dan lain-lain. Hal ini dapat dicegah antara lain melaui pola konsumsi pangan yang berimbang.
Variasikan Konsumsi Pangan
Tujuannya adalah mengkonsumsi bermacam-macam makanan agar semua kebutuhan tubuh akan energi, protein, asam-asam lemak, vitamin, dan mineral dapat terpenuhi. Hal inilah yang sesungguhnya terkandung dalam tujuan Program Penganekaragaman Pangan yang dicanangkan oleh pemerintah sejak beberapa tahun yang lalu.
Secara teoritis, kebutuhan tubuh akan protein akan dapat dipenuhi dengan hanya mengkonsumsi pangan nabati (serealia atau umbi-umbian ditambah kacang-kacangan). Namun disarankan agar konsumsi sumber protein hewani dapat dilakukan sampai minimal seperti jumlah protein yang dibutuhkan, karena sumber ini juga merupakan sumber vitamin B12 dan protein hewani dapat membantu penyerapan mineral (terutama zat besi) dari usus.
Tubuh tidak memerlukan lemak, yang dibutuhkan tubuh sesungguhnya adalah asam-asam lemak esensial; dan senyawa ini hanya dapat ditemukan dalam minyak nabati (kecuali minyak kelapa).
Konsumsi pangan yang beragam biasanya akan dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral. Sebaiknya konsumsi tambahan vitamin atau mineral (tablet atau kapsul) hanya dilakukan atas petunjuk dokter.
Pertahankan Berat Badan Ideal
Berat badan seseorang ditentukan oleh keseimbangan antara energi yang masuk ke dalam tubuh (melalui makanan) dengan energi yang digunakan oleh tubuh baik untuk pergerakan organ-organ di dalam tubuh maupun untuk pergerakan aktivitas tubuh. Bila keseimbangannya negatif, maka seseorang akan menjadi kurus; sebaliknya jika keseimbangannya positif, maka orang tersebut akan menjadi gemuk. Oleh karena itu dokter atau ahli gizi selalu menganjurkan banyak berolahraga bagi penderita kegemukan agar keseimbangan yang positif tersebut berubah menjadi negatif, sehingga akan menguruskan badannya.
Kurangi Konsumsi Lemak Dan Kolesterol
Asam-asam lemak esensial hanya dapat diperoleh dari minyak/lemak nabati, misalnya minyak jagung, kedelai, bunga matahari, biji kapas, dan lain-lain (kecuali minyak kelapa). Selain karena tidak mengandung kolesterol, minyak nabati yang banyak mengandung asam-asam lemak tidak jenuh, dapat berfungsi untuk mengurangi kadar kolesterol dalam plasma darah. Sebaliknya, lemak hewani banyak mengandung asam lemak jenuh dan juga kolesterol.
Daging sangat baik untuk kesehatan tubuh, karena mengandung protein bermutu tinggi dan juga sumber vitamin-vitamin dan mineral. Yang perlu dihindari adalah terlalu banyak mengkonsumsi lemak dan kolesterolnya.
Tingkatkan Konsumsi Pati Dan Serat
Bila konsumsi lemak dikurangi, energi bagi tubuh harus dipenuhi oleh zat lain, yaitu pati dan protein. Suatu cara diet yang lebih mengandalkan pada protein (misalnya apa yang disebut sebagai ‘diet harimau’ yang hanya mengkonsumsi daging), sesungguhnya kurang baik. Protein yang dikonsumsi tanpa disertai karbohidrat (pati) yang cukup akan sulit untuk dimetabolisasi oleh tubuh. Demikian pula konsumsi protein yang tinggi akan memberatkan kerja ginjal untuk membuang sisi metabolisme.
Meskipun tidak pernah disebutkan bahwa pati bersifat esensial bagi tubuh, namun karena tanpa adanya pati tersebut akan terjadi kesulitan metabolisme baik protein maupun lemak. Maka nampaknya, walaupun dalam jumlah sedikit, pati harus tetap dikonsumsi. Dan akan lebih baik lagi, bila pati tersebut berasal dari bahan pangan sumber karbohidrat kompleks, seperti kacang-kacangan, koro-koroan, biji-bijian, sayur-sayuran dan buah-buahan; karena bahan pangan tersebut akan meningkatkan kadar serat dalam ransum.
Penelitian-penelitian mutakhir membuktikan bahwa serat makanan tersebut sangat berguna bagi kesehatan tubuh. Kegunaannya yang terpenting adalah melancarkan buang air besar, yang berarti membantu melancarkan pembuangan zat/senyawa yang tidak diperlukan tubuh, misalnya zat racun, logam berat, dan termasuk kelebihan kolesterol.
Kurangi Konsumsi Gula Dan Garam
Gula merupakan bahan pangan yang dapat langsung diserap oleh tubuh tanpa melalui proses pencernaan terlebih dulu. Karena itu gula seringkali disebut sebagai sumber energi yang siap pakai, dan oleh karena itu konsumsi gula dalam jumlah banyak dapat segera menimbulkan kegemukan, karena akan diubah oleh tubuh menjadi lemak.
Terlalu banyak mengkonsumsi garam dapur (NaCl) dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi. Selanjutnya penyakit tekanan darah tinggi ini dapat diikuti oleh timbulnya gangguan kesehatan yang lain.
Minum Alkohol Secara Wajar
Minuman beralkohol mengandung energi dalam jumlah tinggi, tetapi rendah dalam kandungan zat-zat gizi yang diperlukan tubuh. Seringkali terjadi para pecandu alkohol nafsu makannya terganggu karena kebutuhan energinya terpenuhi dari alkohol, dan akibatnya timbul apa yang disebut gizi-kurang. Selain itu alkohol juga dapat menimbulkan kerusakan pada hati dan bersifat sinergis terhadap karsinogenitas asap rokok.
Sumber : Kompas, Minggu 28 Oktober 1990
Tidak ada komentar:
Posting Komentar